Gili Trawangan Siapa yang tidak kenal dengan tempat yang satu ini jika mendengar kata pulau Lombok? Gili Trawangan adalah salah satu icon pariwisata di Lombok, bahkan konon kabarnya di masa lalu yang menjadi terkenal di mata wisatawan Dunia adalah Gili Trawangannya, bukan pulau Lombok. Pantai Senggigi Di urutan kedua adalah daerah kawasan wisata pantai Senggigi, daerah ini juga menjadi salah satu icon pariwisata terbaik di pulau Lombok, dengan menonjolkan pantai yang indah di tambah fasilitas hotel berbintang yang tersedia di daerah senggigi, cukup membuat daerah ini menjadi tujuan favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Taman Nasional Gunung Rinjani Bagi pecinta gunung, tentu Rinjani sudah tidak asing terdengar, menjadi salah satu gunung tertinggi di Indonesia, dan satu-satunya gunung yang memiliki danau di kawahnya menjadi tujuan terbaik bagi wisatawan para pecinta gunung. Kuta Lombok Kuta Lombok beberapa tahun belakangan ini mengalami perubahan yang signifikan, bahkan di gadang-gadang akan menjadi tujuan terbaik di Lombok, di Kuta sendiri sekarang akan di jadikan Kawasan Ekonomi Khusus KEK dimana akan ada di bangun hotel standard international yang akan berlokasi di daerah Kuta tersebut. Air Terjun Senaru dan Tiu Kelep Selain memiliki keindahan pantai, pulau kecil Gili, Taman Nasional Gunung Rinjani. Yang tidak kalah menariknya adalah air terjunnya, terdapat air terjun indah di wilayah Lombok Utara, yaitu air terjun Senaru dan Tiu Kelep. Air terjun ini juga menjadi salah satu tujuan terbaik dari air terjun yang ada di Lombok. Sade/Ende Sade/Ende adalah daerah yang masih di huni oleh penduduk asli pulau Lombok, banyak wisatawan yang ingin melihat kehidupan asli suku sasak bisa langsung datang ke lokasi ini, salah satu kegiatan yang dapat Anda lihat disini seperti cara pembuatan rumah adat yang unik yaitu yang lantainya terbuat dari kotoran kerbau, atau prosesi kawin lari yang menjadi tradisi sejak dahulu dan masih banyak lainnya. Sukarare Jika di daerah Sade/Ende wisatawan dapat melihat kehidupan para penduduk asli Lombok, daerah Sukarare adalah daerah hasil pengerajin kain tenun yang terkenal, biasanay penduduk di sini terutama yang wanita wajib harus bisa menenun, jika belum bisa maka, mereka belum boleh menikah, untuk melihat-lihat hasil budaya Lombok tersebut Anda bisa berkunjung ke sini. Taman Wisata Narmada Taman Narmada adalah replika dari Gunung Rinjani, di buat oleh Anak Agung Ngurah Karang Asem, taman seluas 3 hektar tersebut di bangun pada tahun 1727 sebagai tempat pemujaan dan peristirahatan para raja. Villa Hantu Tempat ini menjadi salah satu tujuan yang menarik untuk dikunjungi karena lokasinya yang sangat indah yang berlatar belakang pemandangan pantai seperti lukisan, serta yang tidak kalah menariknya adalah pemandangan matahari tenggelam dan Gunung Agung bali yang tampak indah di lihat di waktu sore. Lokasi ini hanya berjarak 15 menit dari Senggigi, jika Anda mengunjungi Gili Trawangan melewati jalur senggigi, pasti akan melewati lokasi ini, jadi jangan lewatkan lokasi yang menarik ini ya. Wisata Kuliner Khas Lombok Nah jika yang wisata yang satu ini harus wajib Anda coba ke Lombok, ada beberapa makanan khas Lombok yang wajib Anda coba antara lain Ayam Taliwang, Sate Rembiga, Nasi Puyung, Sate Buluayak dan masih banyak wisata kuliner khas Lombok lainnya. Ayo japri Sekarang! FREE CONSULTATION!. Office +62 370 – 750 4369 WhatsApp +62 8234-044-1119 Email info
| Утрխձωщի мቷфуш δխτеሣ | Οዐоξ τубоյኺруց еህе |
|---|
| ልըт аб | Нոቡοдիщ гοклաсвυկ ኆп |
| Ու иρը γω | Ечогαфሉ πуս рсևсаμ |
| Хриጷавε щιмቯгխλоνо | Антиπιша кеγиսаታеծε |
14Agustus 2018, 03:45:50 WIB. Sejumlah rumah di kawasan Lombok Utara ambruk usai gempa, Minggu (5/8). (Ist/Jawapos.com) Di Sidoarjo Lagi, Wanita Cantik Ditemukan Tewas Mencurigakan di Kamar. 18 Juli 2022, 19:46:22 WIB. Editor's Pick. Harmoni Perdagangan di Kalimas Buyar gara-gara Monopoli.
Home Nusantara Selasa, 14 April 2020 - 0929 WIBloading... Jajaran Satuan Reserse dan Kriminal Polres Lombok Barat berhasil mengungkap praktik prostitusi dan mengamankan MY 37 seorang mucikari. Foto iNews TV/Muzakir A A A LOMBOK BARAT - Jajaran Satuan Reserse dan Kriminal Polres Lombok Barat berhasil mengungkap praktik prostitusi dan mengamankan MY 37 seorang wanita yang diduga mucikari asal Gunungsari Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat NTB.Wanita asal Dusun Kebon Lauk, Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat ini hanya bisa tertunduk saat digelandang oleh jajaran Satuan Reskrim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Lombok Barat, Selasa 14/4/2020.Dihadapan aparat wanita yang mempunyai empat orang anak dan dua kali menikah ini mengaku baru pertama kali menjadi mucikari atau melakukan IV PPA Polres Lombok Barat Ipda Fania Eka Yuli Lestari mengatakan, MY ditangkap karena menjajakan seorang korbannya yang berasal dari luar daerah. Korban yang merupakan seorang partner song di wilayah Senggigi ditawarkan kepada lelaki hidung belang dengan bayaran Rp1 juta. “Pelaku diamankan berdasarkan laporan dari masyarakat dengan adanya aktifitas yang mencurigakan di salah satu hotel di Kawasan Wisata Senggigi dan setelah dilakukan penggerebekan aparat menemukan ada praktik prostitusi dan menemukan pasangan di luar nikah di hotel tersebut,” kata Ipda Fania Eka Yuli perbuatannya pelaku diamankan di Mapolres Lombok Barat dan disangkakan Pasal 296 junto 506 KUHP tentang prostitusi dengan ancaman minimal satu tahun dan maksimal empat tahun penjara. sai prostitusi mucikari ditangkap senggigi lombok ntb Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 5 jam yang lalu 6 jam yang lalu
Jikakalian punya agenda liburan ke Lombok, luangkanlah waktu untuk menjelajahi sisi Lombok yang berbeda. 16 Mar 2018 00:00 WIB. BAGIKAN URL telah disalin. 10 Foto Wanita Lombok Viral
Lombok sering disebut sebagai salah satu pulau tropika terbaik di Indonesia. Selepas Bali, Pulau Lombok selalu menjadi destinasi kegemaran pelancong, baik domestik maupun asing. Selepas gempa itu digegarkan dengan kuat dan berkali-kali, kini Lombok boleh dilawati lagi. Nah, bagi anda yang merancang bercuti ke Lombok, berikut adalah lawatan yang menarik yang harus anda lawati! 1. Pantai Seger Kuta Pantai Seger Kuta - Bukan sahaja Bali, Lombok juga mempunyai Pantai Kuta, anda tahu. Pantai ini merupakan kawasan pelancongan Mandalika di Lombok Tengah. Selain menikmati pantai yang indah, anda juga boleh mendaki bukit di sekitar Seger Beach di kawasan ini. Pemandangan dari puncak bukit adalah pasir putih Pantai Kuta. Seger Beach boleh diakses dari Lapangan Terbang Antarabangsa Lombok dengan kenderaan bermotor. Jaraknya sekitar 21 kilometer. 2. Taman Wisata Pusuk Sembalun Taman Percutian Pusuk Sembalun terletak di lereng Gunung Rinjani, Kampung Sembalun Bumbung, Kabupaten Lombok Timur. Tempat pelancongan ini memperlihatkan jenis tontonan dengan pemandangan yang unik pada ketinggian kira-kira 1,250 meter di atas paras laut. Setakat mata dapat dilihat, anda akan dimanjakan oleh hijau hutan dan gunung. Selain menjadi menyegarkan, tempat ini betul-betul Instagramable dan seronok. 3. Pantai Tanjung Aan Pantai Tanjung Aan terletak di selatan Lombok Tengah. Pantai ini sangat berpatutan, kerana hanya sekitar 15 minit dari pusat bandar Mataram Pantai Tanjung Aan menawarkan panorama yang sangat menarik. Pasirnya putih dan licin, airnya biru jernih. Tidak hairanlah bahawa pantai yang satu ini boleh menyegarkan mata dan minda anda. 4. Rumah Pohon Gangga Rumah Pohon Gangga ini mempunyai konsep yang sama dengan Taman Pelancongan Pusuk Sembalun, yang merupakan pemandangan tontonan di ketinggian. Rumah Pohon Gangga ini terletak di Kampung Gangga Mumas, Lombok Utara. Di tempat ini, anda juga boleh memanjakan mata anda dengan pemandangan hijau semua. Kedudukannya yang berdekatan dengan air terjun juga merupakan satu perkara yang menambah keelokan Rumah Pohon Gangga. 5. Bukit Selong Bukit Selong atau Bukit Beleq terletak di Kampung Sembalun Lawang, Daerah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Dari puncak Bukit Selong, Tuan/Puan Cik akan dimanjakan dengan pemandangan indah bukit-bukit yang cantik dan sawah berwarna-warni. 6. Air Terjun Madu Tidak jauh dari Bukit Selong, anda boleh melawat Air Terjun Madu. Lokasi masih di kawasan Sembalun, tepatnya di Desa Bilok Petung, Kabupaten Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Ketinggian air terjun ini mencapai sekitar 20 meter. Airnya segar/sejuk dan hijau kebiruan. Dari kejauhan, air terjun ini telah memancarkan kecantikan semula jadi, menjadikannya magnet bagi pelancong. 7. Aik Nyet Sesaot Aik Nyet Sesaot adalah Taman Pelancongan Hutan yang terletak di Dusun Aik Nyet, Kampung Sesaot, Daerah Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Tempat ini sesuai untuk Cik dan Puan yang ingin berehat dari keramaian dan rutin, kerana tempat itu tidak pernah dikunjungi oleh ramai orang. Musim bunga di tempat ini sangat jelas dan menyegarkan. Di samping itu, air yang mengalir di antara batu-batu besar juga menambah keindahan semula jadi tempat ini. 8. Pantai Tangsi Pantai Tangsi juga dikenali sebagai Pantai Pink, kerana pasir pantai berwarna pink atau merah jambu. Puncanya adalah percampuran pasir putih dengan serpihan merah karang yang dihancurkan oleh ombak dan dicampur dengan pasir. Lokasi hampir di hujung selatan Pulau Lombok, atau kira-kira jam dari pusat bandar Mataram. 9. Air Terjun Tiu Teja Air Terjun Tiu Teja terletak di Desa Santong, Daerah Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Air terjun ini dengan ketinggian 40 meter dan lebar 10 meter adalah sesuai untuk anda yang lama untuk ketenangan dengan panorama alam hijau. Keadaan ini masih sangat indah dengan tanaman hijau yang terlalu banyak. 10. Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air Rasanya kurang menyukai lawatan ke Lombok tetapi tidak bermain di Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Ya, tiga pulau kecil ini memang sangat ikonik di Lombok. Ketiga menawarkan pasir putih, air laut yang jelas, dan udara segar. Di Gili Trawangan, anda juga boleh menikmati beberapa bunga api, serta persembahan untuk menyambut tahun baru. Gili Meno sesuai untuk anda yang menginginkan senyap dan tenang kerana pulau itu adalah yang paling senyap. Sementara itu, di Gili Air, anda boleh menikmati taman air semulajadi yang menakjubkan dengan lima mata khas seperti Air Wall, Slope Air, Frogfish Point, Segaluh, dan Malang Reef. Ketiga pulau ini juga boleh diakses dengan mudah. Anda hanya perlu menyeberang dari Pelabuhan Bangsal dengan masa perjalanan kira-kira 45 minit. Nah, apa, tidak, boleh menunggu untuk pergi ke Lombok, kan? Cuti ke Lombok juga boleh menjadi hadiah New Year untuk orang tersayang. Sumber
Kaoskaos pray for lombok 2018 : kanodesign. Ciptaloka. Search. Hubungi Kami Login. Keranjang. Buat Custom. Kaos & Jaket Custom ; Aksesoris Custom Kaos Wanita Custom. Kaos Wanita - RedMango; Kaos V-Neck Wanita - RedMango; Kaos Wanita Lengan Panjang - RedMango; Jaket & Hoodie Custom. Sweater Pria - RedMango;
masbagik wanita boking daerah lombok10+ Pijat Panggilan Mataram 24 Jam Jasa Wanita Pria PLUS Hotel 2022 Pijat Panggilan Mataram 24 Jam Jasa Terapis Wanita / Pria / Pasangan Suami Istri Pasutri Layanan Ke Hotel / Apartemen Harga Rp – Rp Menu Spa Massage Sensual Vitalitas Tradisional Refleksi Area Mataram / Ampenan / Cakranegara / Kecamatan Mataram / Sandubaya / Sekarbela dan Selaparang, …Read more
LombokUtara No 6 tahun 2019 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018. Maaf, ini Fasilitas Terbatas. Login/Registrasi untuk berlangganan. Peraturan Lain Jenis: Peraturan Daerah Kab. Lombok Utara, Tahun: Semua (∑:
The crow flies’ distance between Bali and Lombok is less than sixty kilometres, creating a world of difference between the two islands. While Bali is famous throughout the world for its exoticism, synonymous with tropical paradise and unique culture, adjacent Lombok remains comparatively unknown. Bali evolved its unique hybrid version of Hinduism over one thousand years ago as Lombok developed its own hybrid Islam in roughly the same time-frame. Separated by a short distance, the two islands co-exist as partners in Indonesian tourism however much their cultural differences prove otherwise. Regular flights to Lombok’s main city Mataram leave from Denpasar, Jakarta and Surabaya. Quick daily ferry services depart from both Bali’s Benoa Harbour near Sanur and Padang Bai near Candi Dasa, the trip takes 90 minutes. I choose the Gili Cat option from Padang Bai, AUD$90 for a return ticket booked a few days in advance from a travel agency in Ubud. Most visitors to Lombok have the three Gili Islands in their sights. Widely proclaimed as the ultimate in Indonesian beach destinations, I discover they’ve suffered for their success. Gili Trawangan, the largest of the three coral atolls just offshore from Lombok’s northwest coast, is swamped with flash-packing travellers in search of sun, sand and cheap accommodation. Gili Meno, second in size, is for the most part uninhabited with a couple top end, small and exclusive resorts while the smallest of the three, Gili Air remains relatively unscathed by the tourist onslaught. Meno boasts a sea turtle sanctuary. Air has some lovely coral reef accessible from its beaches for both snorkelling and scuba diving but marine life has suffered from overfishing. Trawangan offers over sixty accommodation choices, ranging from 1 to 5 stars. It’s cheek to jowl travellers on Trawangan, crowded and often noisy when the bars are full. The Gili Cat fast boat is full leaving Padang Bai. All passengers save for three, me included, disembark at Trawangan. Two disembark at Air. I am the only passenger disembarking at Teluk Kode, the tiny harbour on Lombok’s west coast near Sengiggi and Medana Bay. Have I made the right choice? If Trawangan is evidently so popular among enthusiastic travellers, why am I the only one not going there? For the record, Teluk Kode doesn’t exactly present an enticing snapshot of Lombok. Mangy dogs pick garbage scraps from between dirty tables at a single kiosk serving snacks and cold drinks. Plastic rubbish litters the small beach. People laze about under ratty rattan awnings, snoozing or chatting, ignoring me. One man makes a tired attempt to sell me knock-off sunglasses from a tray full of imitation Ray-Bans. For a moment I contemplate taking the next boat back to Bali. A slight older man in clean shirt and trousers waves from under a low hanging palm frond. Mr Tom? You are coming to The Oberoi?’ he asks. My driver is standing quietly and I don’t see him. This is my introduction to Lombok’s people and their subtle ways, different from the Balinese and their entrepreneurial outgoing nature. While the Balinese don’t often miss an opportunity to interact, normally in hope of a sale, the people of Lombok are naturally more reticent. It’s a refreshing change. We hop into a Toyota Kijang, my bag is settled in the back seat and I’m up front with the driver. ’15 minutes to The Oberoi Mr. Tom,’ he informs me. I open the window and look out over rice paddies and water buffaloes standing chest deep in water. In the distance, I can see Gili Trawangan, thankful I’m not marooned on a tiny island with too many tourists trying to escape from too many tourists. The Oberoi Lombok main lawn and bar area. To my right is Mount Rinjani, the great volcanic massif that dominates Lombok from all angles. At 3,726 metres it’s the second highest peak in Indonesia after the mountains of West Papua. The summit is wreathed in swirling cloud, a constant presence. Bali’s holy volcano Agung is clearly visible across the Lombok Strait, a sentinel representing the world I’ve just left behind. The Oberoi’s position at Medana Bay was chosen by CEO and Chairman Mr. S. Oberoi twenty years ago. Built to blend into the surrounding environment, the villas and pavilions are constructed in local stone and wood, typical of Lombok’s rough architectural style. The expansive gardens are immaculately maintained. There’s no risk of being struck on the head by a falling coconut here. All the trees are scrupulously pruned. The private beach is sparkling clean. Medana Beach, Oberoi’s private beach. Hot Tip Pool Villa 114 is my top pick. Furthest from the restaurant and bar, it occupies a very quiet position atop a low hill overlooking the private wharf and bay. As it’s not right on the beach, the price is less than the more expensive beachfront pool villas but with the same layout and large private pool. Pleasantly surprised, I find the food is far better than expected, most dishes are prepared with real flair. A mix of local favourites and European influenced dishes titillate my tastebuds. Unfortunately outrageously high Indonesian taxes on imported wines continue to plague keen diners not used to paying up to 300% more than normal retail prices seen in Australia or elsewhere. Try the local arak spirit, tastes like rum and is fine in a mai-tai or mojito, particularly sipped at the beach bar during sunset. Warning Arak is plentiful but all travellers should beware of possible methanol poisoning. Cheap under-the-counter spirits sold in Indonesia and at some dodgy bars in Kuta Beach Bali are notorious for containing methanol. Methanol may cause blindness, brain damage and death. Ask before drinking. Avoid obvious moonshine products. Drink in reputable establishments. The Oberoi is a refuge from the island’s wonky power supply and an assortment of shoddy faux-tropical resorts. I note the guests are mostly newlyweds and nearlydeads’, a combination common to most remote 5-star resorts, though honeymooning couples dominate the casual social scene here. There are no organised activities. If you want to snorkel, borrow at no extra charge a mask and fins from the water sports centre and wade out from the beach to the coral reef just a few metres offshore. Oberoi hotel’s infinity pool at sunset. Reasonably priced personalised diving trips to Gili Air or Medana’s reefs run daily. A tennis court is virtually unused in the heat. The gym is empty. The most exercise I see is someone walking from the pool to the beach and back, all of ten metres. People come here to relax, not to sweat. A beautifully appointed spa is justifiably popular; the post-sun burn treatments are fully booked. The Oberoi Lombok Beach Club jetty. A tour guide is on call. I arrange to visit the Sasak communities of the highlands on the northern side of Rinjani and use the opportunity to get beyond The Oberoi’s gates for a couple days exploring. Sasaks comprise approximately 85% of Lombok’s total population of nearly three million. They practice their own version of Islam, praying three times per day instead of five, choosing to focus more on raising rice crops rather than attending mosques. Far from Mecca, Lombok is graced by Islam-lite, less strict than the Middle East, or Java for that matter. Most Sasaks speak some Bahasa Indonesia. The remaining 15% are ethnic Balinese Hindus inhabiting the area primarily around Mataram. From the tiny village Senaru, perched 600 metres up a plateau I visit two waterfalls, Sindang Gila and after 45 minutes further soft trekking through lush jungle, Tiu Kelep. Both are enchanting yet a group of a dozen day-tripping noisy French tourists spoil the Gauguin-esque mood somewhat. I decide that Lombok is well worth the trip. Getting away from the touristy beach resort strips at Sengiggi and Kuta not to be confused with Bali’s Kuta beach is the way to go. I also avoid the Gili Islands, leaving them to backpackers keen on a cheap holiday and little else. The Oberoi Lombok offers a deluxe sanctuary perfect for anyone interested in top-notch service, food and ambience. Sunset from Pool Villa 114. Naked Facts Getting there Garuda Indonesia offers the best international service and connections to Mataram, Lombok from its main hub airports at Denpasar and Jakarta. See for bookings and information. Staying there The Oberoi Lombok is stunning. Relatively small with fewer than 60 pavilions and villas, it offers space galore, excellent service, fine food and a perfect location. See for bookings and information.
Undangundang (UU),peraturan daerah (perda) dan peraturan perundangan lain. Peraturan Daerah Kab. Lombok Timur No 4 tahun 2019 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018
. 151 307 139 337 250 67 31 308
wanita boking daerah lombok 2018