MACAMMACAM SHOLAT Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Sholat Fardhu Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh SWT kepada hamba-hamba-Nya sesuai batasan- batasan yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah maupun larangan. Dalam hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu: a.

– Setelah sebelumnya saya membahas perihal perbedaan mushaf dan al-Quran, kali ini kami membahas tentang salat. Lebih tepatnya membahas tentang wujud penghambaan manusia kepada Allah adalah salah satu dari makna ibadah tertarik membahas lantaran banayak orang menjawab dengan jawaban salah perihal pertanyaan ini. Pertanyaannya sebagaimana berikutWujud penghambaan manusia kepada Allah adalah salah satu dari … ibadah salatA. HIKMAHB. MAKNAC. SYARATD. RUKUNAnehnya, banyak saja yang masih menjawab dengan keliruJawaban tersebut jelas keliru, dengan beberapa alasan. Tidak ada rukun salat yang berupa wujud penghambaan manusia kepada Allah. Kedua, jawaban yang benar sebagaimana dalam buku agama Islam kelas 4 halaman 120 adalah makna. Hal itu selaras dengan apa yang ada dalam bab yang ada di Ihya’ Ulumid-Din. Ada bab khusus dalam kitab Ihya’ mengenai makna salat. Bab tersebut sebagaimana berikutبيان المعاني الباطنة التي تتم بها حياة الصلاة“Menjelaskan beberapa makna batin yang mana dengannya salat dapat hidup”Beliau menjelaskan makna di sana denganإعلم أن هذه المعاني تكثر العبارات عنها ولكن يجمعها ست جمل وهي حُضُورُ الْقَلْبِ وَالتَّفَهُّمُ وَالتَّعْظِيمُ وَالْهَيْبَةُ وَالرَّجَاءُ وَالْحَيَاءُ“Ketahuilah bahwa mengungkapkan beberapa makna ini membutuhkan penjelasan panjang. Hanya saja, semua itu berkumpul dalam enam poin, yakni 1 Kehadiran hati, 2 Memahami, 3 Takzim, 4 Haibah, 5 Raja’, 6 Rasa malu.”Lantas beliau di beberapa penjelasan berikutnya menuturkan penyebab seseorang bisa mendapatkan makna batin tersebut. Ada enam penyebab yang beliau sebutkan. Namun, kami fokus kepada penyebab yang kedua, yakni mengetahui bahwa jiwa ini hina dan kita ini merupakan hamba. Hal ini yang dimaksud dengan wujud penghambaan manusia kepada Allah. Imam al-Ghazali menjelaskanالثَّانِيَةُ مَعْرِفَةُ حَقَارَةِ النَّفْسِ وَخِسَّتِهَا وَكَوْنِهَا عَبْدًا مُسَخَّرًا مَرْبُوبًا حَتَّى يَتَوَلَّدَ مِنَ الْمَعْرِفَتَيْنِ الِاسْتِكَانَةُ وَالِانْكِسَارُ وَالْخُشُوعُ لِلَّهِ سُبْحَانَهُ فَيُعَبَّرُ عَنْهُ بِالتَّعْظِيمِ وما لم تمتزج معرفة حقارة النفس بمعرفة جلال الله لا تنتظم حالة التعظيم والخشوع فإن المستغني عن غيره الآمن على نفسه يجوز أن يعرف من غيره صفات العظمة ولا يكون الخشوع والتعظيم حاله لأن القرينة الأخرى وهي معرفة حقارة النفس وحاجتها لم تقترن إليه Wujudpenghambaan manusia kepada Allah adalah salah satu dari ibadah shalat? Hikmah; Makna; Syarat; Rukun; Kunci jawabannya adalah: B. Makna. Menurut ensiklopedia, wujud penghambaan manusia kepada allah adalah salah satu dari ibadah shalat? makna.

loading...Dahsyatnya proses penciptaan manusia melalui tujuh tahapan dijelaskan dalam Al-Quran dan Sains. Fatabaarakallahu ahsanul Khaliqiin, Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. Foto/dok Salah satu tanda kebesaran Allah adalah menjadikan manusia dari setetes air mani Nuthfah kemudian berkembang menjadi makhluk sempurna. Berikut hikmahnya menurut Al-Qur'an dan penjelasan ilmu manusia itu adalah sesuatu yang tidak ada artinya, tetapi kemudian menjadi manusia yang perkasa dan bekembang biak. Karena itu, manusia seharusnya tidak sombong dan ingkar, melainkan bersyukur dan patuh kepada-Nya. Allah 'azza wa Jalla menjelaskan penciptaan manusia dalam beberapa tahapan agar manusia dapat menyadari hakikatnya. Allah berfirman وَقَدۡ خَلَقَكُمۡ اَطۡوَارًاArtinya "Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian." QS Nuh Ayat 14Beberapa tingkatan yang dimaksud yaitu dari Nuthfah air mani, segumpal daging, kemudian menjadi janin dan bentuk yang sempurna sebagai manusia. Dalam tafsir Kemenag dijelaskan bahwa Nabi Nuh 'alaihissalam mengingatkan kebesaran dan kekuasaan Allah yang terdapat di dalam diri mereka, yaitu bahwa mereka diciptakan-Nya secara bertahap. Dari setetes air mani, kemudian menjadi zigot, darah, seberkas lempeng daging dan tulang, janin, dan kemudian dilahirkan. Dari bayi yang tidak tahu suatu apa pun, mereka menjadi manusia dewasa, berketurunan, dan akhirnya meninggal dunia. Tahapan kejadian manusia ini menunjukkan kekuasaan Allah yang dinyatakan pula dalam ayat lain yang artinya "Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. Kami perbuat demikian agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti." QS Al-Mu'min Ayat 67Dalam ayat lain, Allah berfirman "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati berasal dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang berbentuk lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik." QS Al-Mu'minun 12-14Penjelasan SainsSecara ilmiah, tahapan penciptaan manusia itu dijelaskan sebagai berikut1. Sari Pati TanahManusia belum bisa disebut sebagai apa-apa. Penjelasan tentang "sari pati tanah" dijelaskan dalam Surat Al-Hijr Ayat 26, 28, dan 33. Menurut para saintis, kata hama' lumpur hitam pada Surat Al-Hijr Ayat 26 mengisyaratkan akan terlibatnya molekul air H2O dalam proses terbentuknya molekul-molekul pendukung proses kehidupan. Seperti diketahui air adalah media bagi terjadinya suatu proses reaksi kimiawi/biokimiawi untuk membentuk suatu molekul baru. 2. Nuthfah Air Mani Ketika semua sari pati tanah masuk ke dalam tubuh kita, kemudian digunakan oleh tubuh sebagai starting materials dalam proses metabolisme pembentukan nuthfah di dalam sel-sel reproduksi. Nuthfah diterjemahkan sebagai air mani atau setetes mani. Pengertian harfiahnya adalah tetes atau bagian kecil dari fluida cairan kental, konsentrat. Dalam dunia sains, merupakan konsentrasi fluida yang mengandung sperma. Disebut pula sebagai nuthfatun amsyaj atau setetes mani yang bercampur. Ini mengandung arti percampuran dua nuthfah atau benih, yaitu dari pihak laki-laki sperma dan dari pihak wanita sel telur, ovarium. Dalam Surah Al-Insan Ayat 2, tampak sekali bahwa hanya setetes mani satu sperma yang bercampur membuahi ovarium. Ini sangat bersesuaian dengan ilmu embryology. Nuthfah disebut pula sebagai air yang hina ma'in mahin, Al-Mursalat 20 atau air yang terpancar ma'in dafiq, Ath-Thariq 6. 3. 'Alaqah'Alaqah merupakan bentuk perkembangan pra-embrionik, yang terjadi setelah percampuran sel mani sperma dan sel telur. Moore dan Azzindani 1982 menjelaskan, bahwa 'Alaqah dalam Bahasa Arab berarti lintah leech atau suatu suspensi suspended thing atau segumpal darah a clot of blood. Lintah merupakan binatang tingkat rendah, berbentuk seperti buah pir, dan hidup dengan cara menghisap darah. Jadi 'alaqah merupakan tingkatan stadium embrionik, yang berbentuk seperti buah pir, di mana sistem kardiovaskuler sistem pembuluh-jantung sudah mulai tampak, dan hidupnya tergantung dari darah ibunya, mirip dengan lintah. 'Alaqah terbentuk sekitar 24-25 hari sejak pembuahan. Jika jaringan pra-embrionik 'alaqah ini diambil keluar digugurkan, memang tampak seperti segumpal darah a blood clot like.4. Tingkatan Mudhgah'Alaqah yang terbentuk sekitar 24-25 hari setelah pembuahan, kemudian berkembang menjadi mudhgah pada hari ke 26-27, dan berakhir sebelum hari ke-42. Cepatnya perubahan dari 'Alaqah ke Mudhgah terlihat dalam penggunaan kata "fa" pada Surah 2314. Dalam bahasa Arab, kata fa menunjukkan rangkaian perubahan yang cepat. Secara umum, mudhgah diterjemahkan sebagai 'segumpal daging'. Mudhgah merupakan tingkatan embrionik yang berbentuk seperti 'kunyahan permen karet, yang menunjukkan permukaan yang tidak teratur. Mudhgah atau 'segumpal daging' terdiri dari sel-sel atau jaringan-jaringan yang telah mengalami diferensiasi maupun yang belum mengalami diferensiasi. Pada Ayat 5 Surah Al-Hajj dijelaskan "...Kemudian dari segumpal daging mudhgah yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim..." 5. Pembentukan Tulang Setelah tingkat Mudhgah inilah mulai dibentuk tulang. Ini sangat bersesuaian sekali dengan embryology modern dewasa Pembungkusan Tulang oleh DagingJanin mulai terbentuk setelah tulang dibungkus oleh Bayi dalam KandunganBayi dalam kandungan ini meruakan perkembangan lanjutan dari tahapan ke-6 di atas. Kemudian dilanjutkan dengan penyempurnaan pembentukan manusia. Demikianlah proses kejadian manusia melalui proses yang rumit dan rentan. Karena itu, keberadaan kita di alam ini hendaknya disyukuri dengan beriman kepada اللّٰهُ اَحۡسَنُ الۡخٰلِقِيۡArtinya "... maka Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik." QS. Al-Mu'minun Ayat 14Wallahu A'lam Baca Juga rhs

Dalambahasa Ibrani salah satu kata untuk diciptakan, yang digunakan dalam kitab Kejadian adalah"bara". Manusia diciptakan dari apa yang tidak ada (Latin, Creatio ex nihilo). Manusia diciptakan dengan cara yang sangat unik, tidak seperti ciptaan-Nya yang lain. Manusia diciptakan dengan tangan Tuhan sendiri (Kej 2:7). Mengesakan Allah dalam setiap perbuatan ibadah manusia yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah sesuai syariat, sehingga Allah adalah satu-satu-Nya Tuhan yang harus disembah merupakan makna dari tauhid? Rububiyah Uluhiyah Ubudiyah Ma’rawiyah Kunci jawabannya adalah B. Uluhiyah. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, mengesakan allah dalam setiap perbuatan ibadah manusia yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada allah sesuai syariat, sehingga allah adalah satu-satu-nya tuhan yang harus disembah merupakan makna dari tauhid uluhiyah. Artinya "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku," (Surat Adz Dzariyat ayat 56). Jadi tujuan utama yang paling mendasar dari diciptakannya manusia adalah mengenal Allah (marifatullah) dan penunaian kewajiban beribadah kepada-Nya dengan cara yang benar. Bukan untuk mengejar harta, takhta, kekuasaan, atau sekadar makan minum dan menikmati pelbagai Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang berperan penting dalam kehidupan di muka bumi. Manusia tidak tercipta begitu saja, ia dibekali oleh Allah SWT dengan pikiran dan akal sehat serta jiwa raga yang juga dipandang sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya dibandingkan makhluk Allah SWT. Bahkan, Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam AS. Hal ini tertera dalam QS. al-Hijr, 15 29 yang berbunyi "Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan Aku telah meniupkan roh ciptaan-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud."Proses penciptaan manusia turut dijelaskan dalam Alquran. Penjelasan dalam Alquran ini kemudian terbukti dengan kemunculan ilmu pengetahuan yang ditemukan setelah turunnya Alquran. Pada hakikatnya, manusia tercipta memiliki peran masing-masing untuk dijalankan sebagaimana mestinya. Lalu bagaimanakah hakikat manusia menurut Islam? Simak penjelasan berikut Manusia Tertera dalam Alquran. Foto UnsplashHakikat Manusia Menurut IslamBerdasarkan ajaran Islam, ada enam peranan yang menjadi hakikat diciptakannnya manusia oleh Allah SWT. Berikut adalah hakikat manusia berdasarkan pandangan Islam dalam berbagai dimensi. Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba Allah. Sebagai seorang hamba, manusia wajib mengabdi kepada Allah dengan cara menjalani segala perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya. Sebagai hamba, manusia juga wajib menjalankan ibadah dengan sepenuh hati dan keikhlasan, sebagaimana telah disebutkan dalam ayat yang berbunyi “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” QS Al Bayyinah5.Dijelaskan di dalam Alquran bahwa manusia juga disebut dengan Al Nas. Kata Al Nas mengacu pada hakikat manusia dalam menjalin hubungan dengan manusia lain. Ilmu pengetahuan mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lainnya. Hal ini juga tertera dalam salah satu surat yang berbunyi“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS Al Hujurat 13.Dalam tujuan penciptaan manusia telah disebutkan bahwa pada hakikatnya, manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi. Menjadi seorang khalifah tidaklah mudah. Sebab manusia akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat nanti.“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah penguasa di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.”QS Shad26.Manusia disebut sebagai bani Adam atau keturunan Nabi Adam. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman bahwa manusia tercipta karena hasil evolusi kera seperti yang disebutkan oleh Charles Darwin. Islam memandang manusia sebagai bani Adam untuk menghormati nilai-nilai pengetahuan yang selama ini ada. Dalam Alquran, Allah berfirman“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, semoga mereka selalu ingat. Hai anak Adam janganlah kamu ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, …” QS Al araf 26-27.Alquran juga menyebutkan bahwa manusia sebagai Al Insan. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Hud yang berbunyi "Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat, kemudian rahmat itu kami cabut dari padanya, pastilah ia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih." QS Al Hud9. Hal ini merujuk pada kemampuan manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan, kemampuan untuk berbicara, serta melakukan berbagai kegiatan lainnya. Manusia disebut sebagai makhluk biologis karena memiliki raga yang dapat melakukan aktivitas fisik, tumbuh dan berkembang, memerlukan makanan, berkembang biak, dan lain manusia sebagai makhluk biologis dapat berakhir dan mengalami kematian. Manusia juga dibekali dengan akal dan pikiran serta perbuatan yang harus dapat dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Imankepada Allah, berarti kita percaya baik dari hati, lisan, maupun perbuatan akan Dzat Allah SWT dengan segala Keagungan dan Kesempurnaan-Nya. Karenanya, sebagai manusia yang merupakan salah satu dari makhluk ciptaan Allah, kita sadar bahwa diri kita ini bukanlah apa-apa jika bukan karena Kuasa Allah SWT. DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute Alquran hadir dengan mukadimah yang luar biasa yaitu surah al-Fatihah. Inti diturunkannya Alquran adalah untuk membimbing manusia agar menjadi hamba Allah, “Wamaa khalaqtul jinna wal insa illaa liya’buduni Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menghambakan dirinya kepada-Ku.’’ QS adz-Dzariyat 56. Karena itu target utama Alquran adalah manusia. Dari pembukaan sampai penutupan tidak pernah lepas dari pembicaraan mengenai manusia. Kata “al alamiin” di pembukaan surah al-Fatihah maksudnya manusia. Demikian juga kata “an naas” di penutup Alquran adalah manusia. Di setiap surah ada panggilan berulang-ulang untuk manusia “ya ayyuhan naas wahai manusia, “ya ayyuhalladziina aamanuu wahai orang-orang yang beriman". Nama-nama surah banyak sekali dari nama-nama manusia. Seperti nama-nama para nabi surah Yusuf, Hud, Ibrahim, Muhammad dan sebagainya. Selain nama nabi juga ada nama Maryam dan Lukman. Betapa tingginya derajat manusia di sisi Allah SWT. Bukti paling jelas, perintah-Nya terhadap para malaikat agar bersujud kepada Nabi Adam “usujuduu li aadam”. Artinya, di atas manusia langsung Allah SWT. Betapa tingginya derajat manusia di sisi Allah SWT. Bukti paling jelas, perintah-Nya terhadap para malaikat agar bersujud kepada Nabi Adam. Bahwa manusia tidak pantas menghambakan dirinya kepada makhluk, sebab tidak ada makhluk yang mengungguli-Nya. Dalam surah al-Fatihah kita diajarkan bagaimana menghambakan diri kepada Allah SWT. Dari ayat satu “bismillah” sampai ayat empat “maaliki yaumiddin” adalah pujian kepada Allah. Bahwa tugas seorang hamba hanya memuji, mengagungkan dan meninggikan-Nya. Dalam ayat “bismillah”, ada komitmen melibatkan Allah dalam segala urusan. Nabi SAW bersabda "Semua urusan tanpa Bismillah akan terputus dari-Nya." HR Ibn Hibban. Ayat berikutnya “alhamdulillah”, komitmen untuk selalu memberikan pujian hanya kepada-Nya. “Arrahmanirrahim” yakni komitmen berprasangka baik kepada-Nya. Bahwa semua yang datang dari Allah adalah bukti kasih sayang-Nya. “Malikiyaumiddin” yakni komitmen menjadikan akhirat sebagai tujuan. Setelah semua itu terbukti, baru mengucapkan ikrar kehambaan “iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’ien hanya kapada-Mu aku menghamba dan hanya kapada-Mu aku memohon pertolongan". Pertama, tidak akan menghamba kecuali hanya kepada Allah. Kedua, tidak akan bergantung kecuali hanya kepada-Nya. Dalam ikrar ini ada dua persaksian. Pertama, tidak akan menghamba kecuali hanya kepada Allah. Kedua, tidak akan bergantung kecuali hanya kepada-Nya. Untuk menguatkan ini harus didukung dengan doa “ihdinash shraathal mustaqim tunjukilah kami ke jalan yang lurus". Tidak cukup hanya dengan doa, lebih dari itu harus melakukan dua kewajiban. Pertama, mengikuti jejak orang-orang saleh “shirathalladziina an’amta alaihim” yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat seperti para nabi, para wali, para ulama, dan orang-orang saleh. Kedua, tidak kompromi dengan orang-orang zalim dalam melakukan kerusakan “ghairil maghdhubi alaihim waldhd dhallin”.

Yoh4:23-24). Penyembahan dalam kebenaran artinya adalah, menyembah dengan hati yang bersih, yang tidak dalam keadaan berdosa berat. Penyembahan dalam roh dan kebenaran ini secara istimewa terpenuhi, saat kita mengikuti perayaan Ekaristi, di mana kita menerima kepenuhan Kristus: Tubuh, Darah, Jiwa, dan ke-Allahan-Nya.

MAKNA PENGHAMBAAN DALAM ISLAMOleh Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal IftaPertanyaan. Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya Telah jelas dan gamblang bahwa Islam datang untuk membebaskan manusia dari penghambaan dan perbudakan. Para ulama sering mengungkapkan tujuan datangnya Islam ini, yaitu menjadikan manusia sebagai hamba Allah yang merdeka dari selainNya. Kami berharap Anda mau mejelaskan kepada kami dengan singkat arti penghambaan di dalam Islam, bagaimana pula cara seorang budak dapat bebas dari tuannya dan hal-hal yang berhubungan dengannya. Sebagai tambahan, kami juga minta dijelaskan, apa hikmah diangkatnya sahabat Anas sebagai pembantu Nabi dan juga hikmah Umar mengangkat seorang anak sebagai Makna penghambaan atau perbudakan dalam Islam ialah tunduk dan merendahkan diri serta patuh kepada Allah, dengan mentaati perintah-perintahNya, meninggalkan larangan-laranganNya, selalu berada pada jalanNya dalam rangka mendekatkan diri kepadaNya sekaligus mengharap pahala dan berhati-hati dari kemarahan serta dan penghambaan yang sesungguhnya sebagaimana yang dimaksud dalam makna yang dijelaskan di atas tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada Allah semata. Adapun perbudakan sebagaimana yang kita kenal dalam sejarah Islam adalah perbudakan yang muncul karena sebab tertawannya orang-orang kafir oleh kaum muslimin ketika terjadi perang yang memang disyari’atkan, yang ini tidak termasuk perbudakan sesungguhnya.Adapun bagaimana cara seorang budak membebaskan diri dari tuannya telah dijelaskan oleh para ulama dalam kitab Al-Itqu. Di antaranya, seorang budak merdeka karena dimerdekakan oleh tuannya sebagai bentuk taqarub mendekatkan diri kepada Allah, atau dibebaskan sebagai tebusan dari tindak pembunuhan, zhihar atau yang mengangkat pembantu, maka jelas dibolehkan sebagaimana diceritakan dalam hadits Anas dan hadits-hadits lainnya. Nabi mengangkat Anas sebagai pembantu adalah agar dia membantu menyelesaikan keperluan-keperluan beliau dan urusan-urusan khusus, serta agar dia bisa mengetahui adab dan akhlak beliau sehingga bisa meniru dan mencontohnya.Mengangkat pembantu jelas tidak bertentangan, karena bukan penghambaan yang sesungguhnya yang memang merupakan hak Allah shalawat tercurah kepada Nabi, keluarganya dan sahabat-shabatnya.[Fatawa Li Al- Lajnah Ad-Da’imah 1/87, Fatwa no. 7150 Di susun oleh Syaikh Ahmad Abdurrazzak Ad-Duwaisy, Darul Asimah Riyadh. Di salin ulang dari Majalah Fatawa edisi 2/I/Syawwal 1423H Hal. 8] Home /A3. Aqidah Tauhid Soal.../Makna Penghambaan Dalam Islam
. 392 241 31 423 1 216 116 234

wujud penghambaan manusia kepada allah adalah salah satu dari